Martabak Kumkum – Melirik Investasi Manisnya Martabak Red Velvet

Martabak Kumkum – Melirik Investasi Manisnya Martabak Red Velvet

WhatsApp-Image-2017-03-14-at-8.20.40-PM-960x1200

 

Saat sedang berlibur ke Yogya akhir Desember, santai di kamar hotel, putri saya cerita tentang martabak favoritnya Red Velvet Cream Cheese Oreo. Kami langsung memesannya via delivery. Wuiihh rasanya mantab. Nggak pelit cream cheese dan martabaknya lembut.  Martabak manis merupakan salah satu cemilan favorit orang Indonesia.  Kini martabak manis dengan berbagai macam toping unik dijual dimana-mana.  Tapi yang menyediakan martabak manis dengan topping premium hanya sedikit. Salah satunya bernama Martabak Kumkum.

Bekerja disalah satu PMA yang memproduksi food ingredients / bahan baku roti dan kue, membuahkan ide baru bagi Wulan – sang owner.  Setidaknya dia tau seluk beluk usaha di bidang nya. “Saya memilih martabak dan kenapa bukan roti, karena martabak waste-nya tidak sebanyak kita buat roti. Martabak kan dibakarnya saat itu juga klo ada yg pesan”, membuka obrolan kami siang itu.

Sebelumnya Wulan melakukan beberapa riset selama hampir 1 tahun sebelum  akhirnya memberanikan diri untuk membuka usahanya sendiri. Dari resep sampai strategi sales dan marketing . Dengan Modal awal sekitar 100jt untuk sewa tempat dan beli bahan bahan. Keuntungan nya lumayan, dalam 3 bulan sdh BEP

” Tantangan terbesar mengenai controlling dengan system auto pilot karena saya tidak tinggal di Yogya dimana usahanya dijalankan dan saya masih aktif bekerja. Pekerjaan saya juga banyak, dan sering pergi pergi kesana kemari “

Dari jam 7 pagi saya sudah di kantor dan pulang kadang jam 17.00 bahkan sampai lembur lembur. Setelah office hour saya kontrol outlet dengan melihat cctv, dan juga administrasi nya via email. Saya sendiri yang handle account instagram dan call centre.nya kumkum.

Itulah tantangan terbesar saya dimana saya harus membagi bagi pikiran saya ke pekerjaan yg berbeda. Masalah waktu dan tempat juga menjadi kendala buat saya, misal nya jika saya mau buat inovasi tapi saya tidak ada waktu untuk pulang ke Yogya, maka inovasi nya mentok ngga ada

Jadi, jika ada wanita bekerja namun ingin punya bisnis juga, bagaimana tipsnya agar bisa sukses :

  • Pilihlah bisnis sesuai dengan passion, bukan karena untung. Misalnya ingin  bikin usaha martabak,  karena passion Anda memang di food dan Anda tau betul mana ingredient yang bagus dan mana yang tidak.  Bahannya premium dan yang ngga aneh aneh. Terus terang untung juga sedikit karena harga jual lebih murah dibanding martabak sekelas di Jakarta. Tapi sekali lagi, karena passion itu saya tidak mengejar.untung banyak banyak. Yang penting rasa, higenisnya
  • Sebelum terjun sebaiknya melakukan riset pasar terlebih dahulu
  • Jangan pernah hutang ke suplier atau vendor supaya hubungan ke suplier baik dan dapat harga baik pula

Wulan, 42 tahun. Saat ini saya masih dipercaya sebagai Area Manager oleh salah satu perusahaan asing di bidang food ingredients untuk memegang wilayah Indonesia Timur

Martabak KumKum
Jalan Professor Herman Yohanes No. 1060, Gondokusuman, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55223
Follow me on Instagram  @martabakkumkum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *